Sabtu, 20 Juni 2009

The Zikr - Kehidupan

Kesenangan yang datang tak akan selamanya
Begitulah selepas susah ada kesenangan
Seperti selepas malam datangnya siang
Oleh itu waktu senang jangan lupa daratan

Gunakan kesempatan untuk kebaikan
Sebelum segalanya terlepas dari genggaman
Kelak menyesal nanti tak berkesudahan
Apa guna sesalan hanya menekan jiwa

Jangan dipikir derita akan berpanjangan
Kelak akan menbawa putus asa pada Tuhan
Ingatlah biasanya kabut tak berpanjangan
Setelah kabut berlalu pasti cerah kembali

Ujian adalah tarbiyah dari Allah
Apakah kita kan sama ataupun sebaliknya
Kesenangan yang datang selepas kesusahan
Semuanya adalah nikmat dari Tuhan


Download [disini]

Jumat, 12 Juni 2009

Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw bersabda,"Barangsiapa yang melepaskan tangannya (baiat) dari suatu ketaatan maka ia akan bertemu Allah pada hari kiamat tanpa adanya hujjah (alasan) baginya. Dan barangsiapa mati sementara tanpa ada baiat di lehernya maka ia mati seperti
kematian jahiliyah."
(HR. Muslim)


Dan Siapa saja mati sedang di pundaknya tidak ada bai’at , maka ia mati seperti mati jahiliyah”.
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, sesungguhnya Nabi Shallallahu'alaihi
wasallam bersabda:،¨barang siapa yang keluar dan melepaskan diri dari ketaatan
dan menyelisihi jama'ah, lalu ia mati, maka ia mati dalam Jahiliyah. Dan barang
siapa yang berperang dibawah bendera fanatisme, dan marah karena fanatic
terhadap kelompoknya, atau mengajak umat untuk bersikap fanatic terhadap
golongannya, ataupun membela kefanatikan, lalu ia terbunuh, maka bangkainya
adalah bangkai jahiliyah. Dan barang siapa yang keluar memerangi umatku yang
maupun durhaka terhadap mereka, dan tidak peduli terhadap orang-orang yang
beriman diantara mereka, dan tidak menyempurnakan janji kepada orang-orang yang mengikat janji kepadanya, maka dia termasuk bukan golonganku, dan aku bukan pula termasuk golongannya.
(H.R Muslim).


”Siapa saja membenci sesuatu dari pimpinannya, maka bersabarlah karena
sesungguhnya Siapa saja yang keluar dari penguasa walau hanya sejengkal, maka ia
mati seperti mati jahiliyah”.
(HR. Bukhari dan Muslim)


“Siapa yang keluar dari keta’atan dan berpisah dari Al-Jama’ah kemudian ia mati. Maka matinya adalah mati jahiliyah.”


“Sesungguhnya barangsiapa yang berpisah dari Al-Jama’ah walaupun sejengkal,
maka sungguh ia telah melepas ikatan Islam dari lehernya.”


”Akan ada para Khalifah lalu menjadi banyak,”sahabat berkata : Lalu apa
yang tuan perintahkan untuk kami? , Nabi menjawab : ”Tepatilah bai’at kepada
khalifah pertama maka Khalifah yang pertama” .


”Apabila telah di bai’at dua orang khalifah, maka bunuhlah khalifah yang
terakhir dari keduanya”.

Jumat, 05 Juni 2009

Pinjaman Untuk Allah

Ketika menjalankan Ibadah Jumat tiba-tiba terbersit dalam pikiranku tentang memberikan pinjaman kepada Allah (Zakat, Infaq, dan Shadaqah). Khususnya memberikan pinjaman dengan atas nama keluarga... Mudah-mudahan dengan memulainya lewat Amwal mudah-mudahan Dia meridhai dan menjadikan keluargaku sebagai bagian dari penyokong Dien ini. Ya Allah kuatkanlah dan mudahkanlah aku dalam menjalankan komitmentku ini... Amien.

Kemudian iseng-iseng ketik keyword "pinjaman untuk Allah" dan muncullah sederet referensi dari search engine Mbah Google. Di bawah ini sedikit referensi yang di ambil dari sana.

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

(Qs. Al-Baqarah [2] : 245).


Sedekah mengantarkan ke surga. Firman Allah, yang artinya , ”Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala disisi Tuhan-nya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati“.

(Qs. Al-Baqarah [2] : 274).

Yang dimaksud dengan pahala disisi- Nya adalah surga.


Sedekah yang dikeluarkan dijalan Allah, akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Firman Allah SWT, yang artinya , ”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir padi yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui “.

(Qs. Al-Baqarah [2] : 261).


Menafkahkan harta dijalan Allah ini meliputi semua aktifitas demi kebaikan
agama Allah. Sedekah termasuk sifat orang yang taqwa. Firman Allah SWT, yang
artinya ,” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan ) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

(Qs. Ali Imran [3] : 133-134).


Harta yang disedekahkan, akan diganti oleh Allah. Firman Allah, yang artinya ,”Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya”.

(Qs. Saba’ [34] : 39).


Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.

(Qs. At Taghabun [64] :17).


Sedekah yang paling utama ialah saat harta masih dibutuhkan. Sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah , bahwa “ Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW :’Ya Rasulullah, shodaqoh apakah yang paling utma ?’ . Beliau bersabda, ” (Shodaqoh yang ketika) engkau bershodaqoh itu dalam keadaan sehat lagi masih sayang (kepada apa yang engkau sedekahkan itu), dimana engkau dalam keadaan khawatir jatuh miskin dan sedang memikirkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda (bersedekah) hingga ruh telah sampai di tenggorokan (sekarat) lalu engkau berwasiat : ini untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian, padahal (pada saat itu hartamu) sudah pindah hak kepada fulan (ahli waris).”

(Hr Bukhari no. 2543).


Sedekah dengan maksud untuk melapangkan hidup orang mukmin didunia, kelak di akhirat akan dilapangkan oleh Allah. Dari riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu
kesusahan-kesusahan hari kiamat, dan barang siapa meringankan penderitaan
seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaanya didunia maupun akhirat, dan barang siapa menutupi (cacat) seorang muslim, maka Allah akan menutupi
(cacatnya) didunia dan akhirat, dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepada
seseorang selama orang tersebut suka membantu saudaranya..”.

(Hr Muslim no. 4687).


Harta untuk sedekah tidak akan berkurang, bahkan akan ditambah oleh Allah. Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya ,” Harta itu tidak akan berkurang karena di-shodaqoh-kan, Allah tidak akan menambah seorang hamba yang suka memaafkan kecuali kemuliaan, dan tidaklah seorang itu berlaku tawadhuk karena Allah kecuali Allah akan meninggikan derajatnya .”

(Hr. Muslim).


Orang yang bersedekah dengan ikhlash akan mendapat naungan pada hari kiamat di padang mahsyar. Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya,” Ada tujuh golongan yang nanti pada hari kiamat akan mendapat naungan dari Allah disaat itu tidak ada naungan kecuali hanya naungann-Nya, yaitu :a. Imam/ pemimpin yang adil. b. Pemuda yang rajin beribadah kepada Allah, c. Seseorang yang hatinya tertambat di masjid. d. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah. e. Seorang lelaki yang diajak berzina seorang wanita yang mempunyai jabatan dan cantik, lalu ia menjawab ,’sesungguhnya aku takut kepda Allah’. f. Orang yang bersedekah kemudian merahasiakannya, sampai-sampai (ibarat) tangan kirinnya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan g. Seorang yang selalu ingat (berzikir) kepada Allah di waktu sendirian, hingga berlinangan air matanya,”

(Hr. Bukhari no. 1334).

Kamis, 04 Juni 2009

Hijjaz - Dia Kekasih Allah

Malu rasanya mengatakan cinta kepada dia kekasih Allah
Karena dia insan mulia sedangkan diriku insan biasa

Kubujuk jua hati dan jiwa meluapkan rasa cinta membara
Didalam pujian ucapan shalawat tanda penghargaan seorang umat

Selagi upaya kuturuti ajarannya apa terdaya kuamalkan sunnahnya
Moga di dunia mendapat berkat di akhirat sana peroleh syafaat

Karena peribadinya aku terpesona
Karena budinya aku jatuh cinta
Rinduku padanya tiada terkata
Nantikanlah daku di taman surga

Ya Rasul ku rindu padamu... Ya Rasulullah syafaatkan aku...

Sesungguhnya apa yang kudambakan adalah cinta Allah yang Esa
Karena cinta kepada Rasulullah berarti cinta kepada Allah

Download [disini]

Selasa, 02 Juni 2009

Ya Rabb kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

(Qs. Al-Baqarah [2] : 129)

Senin, 01 Juni 2009

Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.

(Qs. Al- A'raf [7] : 89)