Rabu, 27 Mei 2009

Ujian

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya.

(QS. Al-Baqarah: 286)

Abu Sa’id dan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : "Seorang muslim yang tertimpa penderitaan, kegundahan,
kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri
sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka ia diberi-Nya cobaan."

(HR. Bukhari)
 
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cobaan. Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala itu mencintai suatu kaum maka Ia mencobanya. Barang siapa yang rela menerimanya, ia mendapat keridhoan Allah, dan barang siapa yang murka, maka ia pun mendapat murka Allah."

(HR. Tirmidzi)

Tidak ada komentar: